Pada tahun 1976 di kecamatan Situraja telah ada tiga Sekolah Lanjutan
Pertama, yaitu SMP Negeri 1 di Ibu Kota Kecamatan Situraja, SMP Negeri 2
di Desa Cisitu dan Tsanawiyah Negeri 2 di Desa Cijati. Pada waktu itu
masyarakat Situraja telah merasakan kebutuhan akan adanya Sekolah
Lanjutan Atas di Situraja.
Pada awal tahun 1976 masyarakat Situraja mendengar bahwa untuk propinsi Jawa Barat pemerintah pusat akan memberikan dua unit sekolah baru, yaitu SPG Negeri dan satu unit SMA Negeri yang kemungkinan bisa ditempatkan di kabupaten Garut, Sumedang, Indramayu dan Ciamis.
Masyarakat Situraja menginginkan agar unit SMA Negeri dapat didirikan di Situraja. Oleh karena itulah segera masyarakat membentuk Panitia Usaha Berdirinya SMA Negeri Situraja.
Bapak Bupati Sumedang yang pada waktu itu adalah Bapak Drs. Sopyan Iskandar menghendaki agar Unit Baru SMA Negeri itu didirikan dikotaSumedang karena pada waktu itu hanya ada satu SMA Negeri dikota Sumedang dan satu SMP Negeri di Cimalaka. Untuk pertama kali melaksanakan tugasnya, pada saat itu Panitia segera mengirimkan utusannya ke Bandung untuk menghadap Bapak Kepala Bagian Perencanaan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, yang pada waktu itu dipegang oleh Drs. Edi Suwadi, untuk mengemukakan keinginan masyarakat Situraja. Bapak Kepala Bagian Perencanaan menyetujui permohonan tersebut dengan menyampaikan beberapa syarat diantaranya :
- Adanya calon siswa kelas I untuk tiga kelas, dengan perkiraan tidak akan berkurang pada tahun-tahun berikutnya.
- Tersedianya tanah yang akan dibebaskan dengan biaya pemerintah seluas ± 1 Ha, dengan kemungkinan adanya bahan perluasan dikemudian hari, tidak akan menimbulkan masalah, serta memenuhi syarat-syarat pendidikan.
Panitia segera melakukan penjajakan calon siswa,
mendatangi SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan Tsanawiyah Negeri Situraja,
ternyata peminat cukup banyak, melebihi untuk tiga kelas.
Panitia juga segera mencari tanah yang sekiranya memenuhi persyaratan. Dari beberapa lokasi yang didapat, maka terpilih tanah yang berlokasi di ibu kotakecamatan, sebelah barat lapangan sepak bola Tanuwijaya, luas 10100 m2 ( 1 Ha. lebih ). Pemilik-pemilik tanah itu berdomisili di Situraja, Bogor danJakarta.
Panitia segera mendatangi mereka dengan hasil bahwa mereka setuju tanahnya dibebaskan untuk SMA negeri Situraja. Panitia segera mengirimkan lagi utusan ke Bagian Perencanaan, melaporkan bahwa persyaratan telah disiapkan. Petugas dariBandungdatang ke Situraja, untuk mengadakan pengecekan hal tersebut. Tak lama kemudian terbitlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan danKebudayaanRI, tertanggal 1 April 1978, yang menetapkan dibukanya Unit Baru SMA Negeri Situraja.
Bapak Bupati Sumedang memanggil Panitia beserta Bapak Camat Situraja ( Bapak Abas Wiriasaputra) untuk diinterogasi mengenai usaha-usaha Panitia, karena bertentangan dengan kehendak beliau. Setelah diperlihatkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut di atas, barulah beliau mengijinkan dan merestui berdirinya SMA Negeri Unit Baru itu di Situraja. Namun demikian beliau mengajukan syarat adanya surat pernyataan dari Bapak Kepala SMA Negeri Sumedang dan Bapak kepala SMPP Negeri Cimalaka, bahwa beliau-beliau itu tidak berkeberatan dengan dibukanya SMA Negeri Unit Baru di Situraja, (pada waktu itu Kepala SMA Negeri Sumedang Bapak Kosam Erawan dan Kepala SMPP Negeri Cimalaka Bapak Soetarno ). Setelah menghadap kedua Kepala Sekolah tersebut, maka Panitia berhasil mendapatkan Surat Pernyataan yang dimintakan oleh Bapak Bupati Sumedang.
Pada akhir tahun 1976/1977, setelah ujian akhir SMP dan pelulusannya telah diumumkan, maka dilakukan pendaftaran calon siswa kelas I baru untuk SMA Negeri Situraja, yang sementara dibawah pimpinan Kepala SMA Negeri Sumedang, yang pada waktu itu Bapak Drs. Enang Sukaya dengan Wakil beliau di Situraja Bapak Drs. R. Hardjawinata. Calon siswa terdaftar ternyata melebihi untuk tiga kelas, namun yang diterima hanya untuk tiga kelas.
Karena gedung SMA belum dibangun, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan petang hari menumpang sementara di gedung SMP Negeri 1 Situraja. Pada waktu itu di Situraja belum ada listrik, apabila hari agak gelap, penerangan kelas dilakukan dengan memasang lampu petromak secukupnya. Dengan demikian SMA Negeri Situraja pada watu itu mendapat julukan “SMA Petromak”.
Pada akhir tahun 1977 dilaksanakan pembebasan tanah dan pembangunan gedung sekolah (sebagian gedung dari yang ada sekarang). Pada pertengahan tahun 1978 gedung sekolah selesai dibangun, mebeler dan peralatan sekolah telah lengkap, maka dilakukan peresmian pemakaian gedung oleh Bapak Bupati Sumedang, yang pada waktu itu Bapak Drs. Kustandi Abdurahman.
Dengan adanya kerjasama yang baik antar Kepala Sekolah/Guru dengan orang tua siswa (POM/POMG/BP3), maka SMA Negeri Situraja tiap tahun tumbuh makin lama makin besar.
Untuk melengkapi tulisan ini di bawah ini dicantumkan Daftar Susunan Panitia Usaha Berdirinya SMA Negeri Situraja.
DAFTAR SUSUNAN PANITIA
USAHA BERDIRINYA SMA NEGERI SITURAJA
Pelindung/Penasehat : Tripida Kecamatan Situraja
Ketua I : Rd. Rahmat (Ketua BP3 SMPN 1 Situraja).
Ketua II : A. Adinata (Ketua BP3 SMPN 2 Situraja)
Ketua III : E. Sukmadinata, BA. (Guru SPGN Sumedang)
Sekretaris I : Amir Sukanda, BA. (Kepala SMPN 1 Situraja)
Sekretaris II : E. Suwandi (Kep. Kandep P&K Kec. Situraja)
Sekretaris III : Jojo (Pegawai Kandep P&K Kec. Situraja)
Bendahara I : Iri Sukardi (Purnawirawan Dan Polsek Situraja)
Bendahara II : E. Suwanta (Kep. BKPD Kec. Situraja)
Anggota : 1. Natawiria (Pensiunan Penilik Sekolah)
2. Sukmana (Kep. SMPN 2 Situraja)
- M. Satiamiharja (Kep. SMPN 3 Situraja)
- Arkam ( Ketua PGRI Ancab Situraja)
- Risbaedi (Penilik TK/SD)
- Edom Supardi (Pengurus PGRI Ancab Situraja)
- Kepala Desa se-kecamatan Situraja
Post Comment
EmoticonEmoticon